Saudaraku,,, sahabatku,,, orang-orang yang pernah bermuamalah dengan ku
Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian,,,,
sekiranya nanti kendaraan perpisahan telah ku naiki, dan kalian saudaraku berada pada daerah yang jauh maka disaat itu aku tidak kan bisa mengucapkan perpisahan dengan kalian.
aku yakin maut terus mendekat dan tidak akan ditnda jika Allah telah menetapkan untuk kita,
sehingga melalui tulisan ini kuberikan Surat untuk Sahabat-sahabatku,,
Untaian Bai-bait yang mungkin telah kalian dengarkan :
سَوْفَ يَمضِي بِنَا مَركبٌ لِلْوَداع
يَسْتَحِثُّ الخُطى والدُّموع الشِّراع
عَالَمٌ لم يــزلْ يَسْتَلِذُّ الْمَتَاع
أنْتُمُ إخْـوَتِي خَيْرُ هَذَا الْمَتَاع
يَسْتَحِثُّ الخُطى والدُّموع الشِّراع
عَالَمٌ لم يــزلْ يَسْتَلِذُّ الْمَتَاع
أنْتُمُ إخْـوَتِي خَيْرُ هَذَا الْمَتَاع
Kita akan diangkut oleh ‘kendaraan perpisahan’ (baca: keranda kematian)
Yang harus diusung dg langkah kaki dan derasnya air mata kesedihan
(Meski) dunia terus mengajak kita, menikmati keindahannya
Dan kalianlah sahabat-sahabatku, sebaik-baik keindahannya
Yang harus diusung dg langkah kaki dan derasnya air mata kesedihan
(Meski) dunia terus mengajak kita, menikmati keindahannya
Dan kalianlah sahabat-sahabatku, sebaik-baik keindahannya
آهٍـ يَا إخْوَتِي بُـعدُكم لا يُراد
كيف أنسى أخي كيف يحلو الرقاد
كيف أنسى أخي كيف يحلو الرقاد
Sahabat-sahabatku… Jauhnya kalian (karena kematian), tak mungkin diharapkan lagi
Bagaimana kan kulupakan sahabatku, bagaimana pula tidur indah kan kunikmati
Bagaimana kan kulupakan sahabatku, bagaimana pula tidur indah kan kunikmati
دمْعُ عَيْنِي جرَى واستطَالَ السَّوَاد
يا إلَهَ الوَرَى اُلْطُفَنْ بِالعِـبَاد
يا إلَهَ الوَرَى اُلْطُفَنْ بِالعِـبَاد
Linangan air mataku terus mengalir (karenanya), hingga hitamnya garis mata tampak memanjang
Ya Tuhan alam semesta, berilah seluruh hamba-Mu lembutnya kasih sayang
Ya Tuhan alam semesta, berilah seluruh hamba-Mu lembutnya kasih sayang
دُنْيَانَا يَالَهَا تَجْرِي مَجْرَى السَّحَاب
وَهْيَ تَسْعَى بِنَا نَحْوَ يَوْمِ الْحِسَاب
وَهْيَ تَسْعَى بِنَا نَحْوَ يَوْمِ الْحِسَاب
Lihatlah dunia kita, ia lari seperti larinya awan
Dia berlari bersama kita, menuju hari perhitungan
Dia berlari bersama kita, menuju hari perhitungan
إِخْوَتِي رَدِّدُوا صَوْتَكُم مُسْتَطَاب
لَسْنَا نَرْجُو سِوَى دَعْوَةً لِلصِّحَاب
لَسْنَا نَرْجُو سِوَى دَعْوَةً لِلصِّحَاب
(Seakan sahabat kita yg meninggal itu mengatakan:)
Sahabat-sahabatku, teruslah dg suara kalian yg baik (dan penuh berkat)
Kami tidak mengharapkan, melainkan doa (kebaikan) untuk para sahabat
Kami tidak mengharapkan, melainkan doa (kebaikan) untuk para sahabat
إخوتي عاهِدوا اللهَ فوق السَّمَاء
أن يكونَ لنا في القريبِ لِقاء
أن يكونَ لنا في القريبِ لِقاء
Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yg berada di atas langit
Bahwa kita akan berjumpa dalam waktu dekat
Bahwa kita akan berjumpa dalam waktu dekat
إخوتي عاهِدوا اللهَ فوقَ السماء
أن يَرى كَفَّكم ضارِعًا بالدُّعاء
أن يَرى كَفَّكم ضارِعًا بالدُّعاء
Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yg ada di atas langit sana
Untuk melihat tangan kalian, menunduk dengan doa (untuk kita)
Untuk melihat tangan kalian, menunduk dengan doa (untuk kita)
Kurenungi bait-baitnya dengan mendalam… ia seakan barisan ombak yg terus berdatangan dalam pendengaran… beribu angan menghampiri pikiranku… dan perasaan halus terus mengusik jiwaku…
Kutanya diriku: benarkah ‘kendaraan perpisahan’ itu benar-benar akan menghampiriku?!
Akankah kutulis wasiat terakhir, kepada setiap orang yg kucintai, sebelum kepergianku?!
Lalu apakah isi wasiat terakhirku itu? Yang harus cepat ku tulis sebelum kutinggalkan duniaku?
Akankah kutulis wasiat terakhir, kepada setiap orang yg kucintai, sebelum kepergianku?!
Lalu apakah isi wasiat terakhirku itu? Yang harus cepat ku tulis sebelum kutinggalkan duniaku?
Ibuku… bapakku… saudara-saudaraku… saudari-saudariku… rumahku……
sahabat-sahabat… teman-teman… rekan-rekan kerja… kenalan-kenalan… kantor… computer… internet?
Jalanan… masjid… anak-anak kecil di jalanan dan desa… detik-detik bahagia… masa-masa sedih, sakit, dan perjuangan… Akan kutinggalkan dunia ini, yg terus mengajakku menikmati keindahannya… beserta semua saudara dan orang-orang tercinta yg hidup di dalamnya
sahabat-sahabat… teman-teman… rekan-rekan kerja… kenalan-kenalan… kantor… computer… internet?
Jalanan… masjid… anak-anak kecil di jalanan dan desa… detik-detik bahagia… masa-masa sedih, sakit, dan perjuangan… Akan kutinggalkan dunia ini, yg terus mengajakku menikmati keindahannya… beserta semua saudara dan orang-orang tercinta yg hidup di dalamnya
Siapakah
yg akan kuberi kata perpisahan?… Siapa pula yg akan kulupakan dari
sapaan salam?… Bahkan, punyakah aku waktu yg cukup untuk menyampaikan
salamku kepada semua orang yg kukenal?
Siapakah
dari mereka yg sudi memaafkanku?…
Ya
Tuhanku… betapa rapuhnya hati kami sebagai manusia, ketika
pribadi-pribadi ini pergi bersama ruh yg bersih nan suci… Betapa
kerasnya jeritan hati, untuk orang yg dilahap oleh waktu di hadapanku,
atau aku yg dilahap waktu di hadapannya… Di masa sedih itu, betapa
tingginya jeritan ‘aaaah’ di tenggorokanku yg ku sertakan bersama
ruh-ruh kalian yg mulia
Maka
terimalah suratku ini, yg berisi permohonan maafku, sebelum datang waktu
itu… Saat jiwa lelahku, berada diantara tubuh yg tidak kuat lagi pergi
menghampirimu…
Apapun
kesalahan kalian terhadapku, maka sungguh aku mempersaksikan kepada
Allah, bahwa aku telah merelakan dan memaafkannya… bahkan aku telah
melupakannya… dan seakan tidak pernah ada… Maka maafkanlah
salah-salahku!
Jika
nantinya tanah telah menutupi jasadku… Dan alam lain telah melingkupiku…
Maka ingatlah… Ingatlah, bahwa suatu hari, aku telah mengirimkan surat
terakhirku ini… Dan janganlah lupa mendoakanku dengan doa yg baik di
saat ku telah tiada
Aku
benar-benar yakin, bahwa jeritan hatiku untuk sahabat-sahabat dan
orang-orang tercintaku ini, nantinya juga akan menghampiri jiwa-jiwa
kalian yg mulia… dan kalian akan mengirimkannya kepada setiap orang yg
kalian cintai… kepada setiap orang yg kalian hargai… kepada setiap orang
yg kalian hormati
Harapan-tertinggiku… Apabila sampai suratku ini…
Balaslah surat ini dengan :
Aku telah memaafkanmu sahabatku..
semoga engkau mendapatkan khusnul khatimah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar