Anak-anak, pada
pelajaran yang lalu kita sudah belajar tentang akhlak terpuji. Kalian tentu masih ingat macam-macam
akhlak terpuji bukan? Ya, pak guru harapkan kalian bisa melakukan akhlak
terpuji di rumah dan di mana saja! Sekarang, kita. akan belajar tentang akhlak
tercela. Kita mempelajari tentang akhlak tercela supaya kita dapat
menghindarinya.
Akhlak tercela yang
akan kita pelajari adalah sikap bodoh, pemarah,kikir dan boros. Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa salam tidak memiliki akhlak yang tercela. Beliau
senantiasa dijaga oleh Alah dari melakukan akhlak yang tercela. Oleh karena
itu, sebagai umat beliau kita harus menghindari akhlak tercela tersebut.
A. Pengertian Akhlak Tercela
Setiap muslim
harus menghindari akhlak tercela. Hal
ini karena Allah melarang kita melakukannya. Akhlak tercela adalah sikap dan
sifat jelek yang dimiliki seseorang. Orang yang memiliki sifat tercela akan
diiauhi dan tidak disukai orang lain. Kamu tentu tidak suka apabila mempunyai
teman yang memiliki akhlak yang tercela bukan? Misalnya bodoh, pemarah, kikir,
dan boros. Akhlak tersebut akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Baik
rugi di dunia maupun rugi di akhirat. Sehingga kalian harus benar-benar
menjauhinya.
.
B. Bodoh
Bodoh adalah keadaan
seseorang yang tidak mampu memunculkan kepandaiannya. Seorang muslim harus
mampu memunculkan kepandaiannya dengan
cara rajin belajar dan berdo’a. Allah menciptakan manusia dengan dibekali akal
pikiran. Jadi tergantung kepada kita apakah mau menggunakan akal dan pikiran
tersebut secara maksimal atau hanya untuk bermalas-malasan saja. Anak yang bodoh sebenarnya adalah anak yang
tidak mampu memunculkan kepandaiannya. la tidak menggunakan akal dan pikirannya
secara maksimal. Dengan kata lain ia tidak
mensyukuri nikmat Allah yang berupa akal dan pikiran. Sebagai contoh
misalnya Si Fulan adalah seorang murid kelas kelas.3. Ia seorang anak yang
berasal dari keluarga yang kaya dan
semua kebutuhannya tercukupi. Namun ia sering membolos di sekolah, tidak suka
belajar, bahkan sering bermain dan jajan sembarangan tanpa memperhatikan
kebersihan makanan dan minuman yang ia beli. Akhirnya ketika tes ujian kenaikan
kelas Si Fulan baru sadar dan tidak
mampu mengerjakan soal ujian. Ia mandapat surat dari sekolah bahwa ia tidak
naik kelas. Apakah kalian ingin seperti Si Fulan? Tentu tidak bukan? Oleh
karena itu manfaatkanlah akal dan pikiran kalian agar menjadi anak yang pandai
dan sholih. Yaitu dengan cara rajin belajar dan berdoa sehingga kalian berguna
bagi masyarakat, negara serta agama.
C. Pemarah
Pemarah adalah sikap
dan sifat yang tidak mampu mengendalikan emosinya. Orang yang pemarah biasanya
mudah tersinggung, kemudian tanpa terkendali mengucapkan kata-kata atau
melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik. Apabila kalian mudah tersinggung,
sebaiknya berhati-hati jangan sampai langsung menjadi marah. Sifat pemarah
termasuk perbuatan yang dilarang oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
salam. Namun seseorang diperbolehkan marah jika ada sebab yang diperbolehkan
didalam agama islam. Oleh karena itu Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam
tidak pernah marah jika beliau dihina atau bahkan disakiti. Namun jika agama
lslam yang dihina, maka beliau sangat marah. Sebagai muslim yang baik kita harus
mencontoh perilaku beliau. Artinya apabila orang lain menghina atau berbuat
sesuatu yang membuat kita tidak senang janganlah cepat-cepat tersinggung dan
marah. Karena sesungguhnya marah itu mengeluarkan hawa panas. Panas itu berasal
dari api, sedang setan diciptakan oleh Allah dari api. Jadi orang yang sedang
marah itu telah tergoda setan yang ingin menguasai diri kita. Sifat pemarah
dilarang oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam. Dalam haditsnya
dikatakan:
Artinya:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasannya seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam,"Berilah aku
nasihat wahai Rasulullah". Kemudian Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam
bersabda:”Janganlah engkau (mudah) marah". Lalu diulangi beberapa kali.
Beliau tetap bersabda, "Janganlah engkau (mudah) marah." (HR. Bukhari
no. 5651).
Ada beberapa cara
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam untuk menghindari
rasa marah. Antara lain:
1. Membaca ta’awudz (a’udzuu billaahi minasy syaithaanir
rajiim), yang artinya “Aku
berlindung kepada
Allah dari godaan setan yang terkutuk”.
2. Mengumandangkan adzan dan iqomat, karena setan akan lari
ketika mendengar adzan dan
iqomat.
3. Mengubah posisi tubuh. Misalnya ketika marah dalam posisi
berdiri, maka
segeralah duduk.
Namun ketika duduk rasa marah belum juga reda, segeralah berbaring.
4. Segera berwudhu. Karena marah itu dari setan yang diciptakan
oleh Allah dari
api. Maka jika api terkena air wudhu, maka
insyaAllah setan akan pergi dan rasa marah akan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar