a. Rendah
Hati
Dalam bergaul dan bermain dengan teman-temannya, Akbar tidak
pernah membeda-bedakan teman. Ia tidak memilih-milih teman antara yang kaya,
pintar, ataupun yang kurang mampu.
·
Sikap
Akbar tersebut merupakan contoh dari sikap rendah hati.
·
Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Salam juga merupakan contoh pemimpin yang mempunyai sifat
rendah hati.
·
Ciri
rendah hati adalah tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul dan tidak
pernah meremehkan orang lain.
·
Jadi
rendah hati adalah sikap dan perbuatan yang tidak menyombongkan diri.
·
Rendah
hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri berarti minder atau
tidak memiliki rasa percaya diri karena merasa memiliki
kekurangan. Misalnya minder karena miskin, minder karena merasa
tidak cantik dan sebagainya.
· Sikap rendah diri harus
dihindari. Sedangkan sikap rendah hati harus kita biasakan.
·
Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala berfirman :
Artinya : (Al!ah) berfirman
kepada iblis, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
kepada Adam ketika Aku menyuruhmu? lblis menjawab, "Aku lebih baik dari
pada dia. Engkau ciptakan aku dari api,sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah. Allah berfirman, "Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu
tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu
termasuk makhluk yang hina." (QS. Al A'raf: 12-13)
Ayat tersebut menjelaskan tentang kesombongan iblis yang merasa
dirinya lebih baik dari pada Nabi Adam ‘alaihissalam. Maka Allah Subhanahu
Wa Ta ‘ala mengharamkan surga baginya.
b.Santun
Ketika lhsan bertemu guru di jalan, ia
dengan hormat memberi salam. Ketika
berbicarapun ia juga bersikap santun.
·
Orang
yang santun berarti dia tahu akan adab kesopanan.
·
Orang
yang santun tidak berbicara kasar pada orang lain, tidak suka membantah
perintah dari orang tua, patuh kepada guru dan sebagainya.
- Orang yang santun disegani/dihormati banyak
orang karena perilaku yang halus, tutur kata lemah-lembut dan tidak pernah
menyakiti hati orang lain.
- Kebalikan sifat santun adalah sifat kurang
ajar. Orang yang memiliki sifat
kurang ajar
akan dijauhi oleh teman dan dibenci orang lain.
- Contoh perbuatan kurang ajar adalah suka
berbicara kasar, tidak
menghormati
orang tua,suka membantah dan sebagainya.
c. Ikhlas
- Ibu Amin memberi bantuan kepada orang miskin,
tetapi apa yang dilakukannya
. bukan karena mengharap ridho dari Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala tetapi ingin terkenal dan dipuji oleh orang
lain.
- Sikap Ibu Amin di atas menunjukkan bahwa ia
tidak ikhlas dalam melakukan
sesuatu.
- Orang yang ikhlas adalah orang yang selalu
berbuat dan beramal karena perintah Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala.
- .Orang yang beramal dengan ikhlas berarti tidak mengharap balasan dari
orang lain.
- Ikhlas yaitu melakukan suatu amalan semata-mata
karena iman kepada Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala dan mengharapkan ridho-Nya.
- Ikhlas itu menjadi syarat diterimanya amal
ibadah. Artinya ibadah tanpa didasari niat yang ikhlas, maka ibadahnya
sia-sia karena tidak akan mendapat pahala dari Allah.
- Ibadah akan diterima Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala
apabila dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
Allah Subhanahu
Wa Ta ‘ala berfirman :
Artinya: "Padahal mereka
hanya diperintah menyembah Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan)
agama,dan agar melaksanakan sholat dan menuanaikan zakat. Dan yang demikian
itulah agama yang lurus(benar)”. (QS.
Al-Bayyinah : 5)
d.
Dermawan
- Pak Arif mendapat julukan di kampungnya sebagai
orang yang dermawan. Karena ia suka memberi kepada siapa saja yang
membutuhkan bantuannya.
- Dermawan berarti orang yang suka berderma atau
memberi bantuan kepada orang lain baik berupa pikiran,harta, maupun
tenaga.
- Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam
mengatakan, bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan bawah. Artinya
kita harus membiasakan diri untuk selalu memberi bukan malah meminta-minta
kepeda orang lain.
- Orang yang memiliki sifat dermawan akan
disenangi banyak orang karena ia selalu berakhlak mulia,pemurah dan baik
hati.
- Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa salam,lalu meminta sekumpulan domba kepada beliau.
Kemudian Rasulullah memberinya. Laki-laki itu kemudian kembali kepada
teman-temannya dan berkata, "Wahai kaumku, masuklah lslam!
Sesungguhnya Muhammad memberi suatu pemberian dan tidak takut miskin”.
Kesimpulannya,bahwa
orang yang memiliki sifat dermawan tidak akan miskin karenanya. Bahkan
sebaliknya, Allah akan menggantinya berupa rezeki berlipat dan terus mengalir
dari arah yang tidak ia sangka-sangka.
Dalam ayat Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala
berfirman:
Artinya : “Perumpamaan orang
yang menginfakkan hartanya dijalan Allah seperti sebulir biji yang menumbuhkan
tujuh tangkai. Pada setiap tangkai menghasilkan sebanyak seratus biji. Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala akan melipatgandakannya bagi siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. " (QS. Al Baqarah :
261).
e. Kisah
Nabi lsmail ‘alaihissalam.
Kalian tentu
sudah pernah mendengar tentang
shiroh/sejarah perjalanan kisah para nabi. Salah satunya adalah kisah nabi
lsmail ‘alaihissalam. Beliau adalah
salah satu nabi yang mempunyai ayah seorang nabi juga yang bernama nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Dikisahkan pada suatu
ketika,nabi lbrahim ‘alaihissalam sudah semakin tua. Namun belurn dikaruniai
oleh Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala berupa
anak atau keturunan. Akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala
menganugerahkan kepada nabi lbrahim‘alaihissalam seorang bayi laki-laki
yang diberi nama Ismail. Hari demi hari nabi lsmail‘alaihissalam tumbuh menjadi
seorang anak yang pintar dan santun. Hingga disuatu hari,nabi lsmail
‘alaihissalam dan ayahnya pergi bersama menuju ke sebuah tempat. Nabi
lbrahim‘alaihissalam berkata kepada lsmail ‘alaihissalam " 'Wahai anakku,
tahukah kamu kenapa ayah mengajakmu ke sini? Tanya nabi lbrahim. ‘Alaihissalam
kepada lsmail menjawab, "Tidak ayah, tapi ayah pasti punya maksud
tertentu!" jawaban seorang anak yang cerdas. Nabi lbrahim dengan wajah
agak sedih berkata, " Wahai anakku, ayah bermimpi mendapat wahyu dari
Al|ah Subhanahu Wa Ta ‘ala untuk menyembelihmu. Bagaimana pendapatmu
wahai anakku? Lalu nabi lsmail ‘alaihissalam dengan tenang menjawab pertanyaan
ayahnya, "Wahai ayahku, kalau itu wahyu dari Allah maka lakukanlah. Aku
rela dan ikhlas. InsyaAllah engkau akan menemuiku kelak termasuk dari golongan
orang-orang yang sabar." Anak-anak, akhirnya nabi lbrahim‘alaihissalam
melaksanakan wahyu Allah untuk menyembelih nabi lsmail. Namun, Allah itu Maha
Kuasa. Ketika nabi lbrahim akan menyembelih nabi lsmail,Allah mengganti nabi
lsmail dengan seekor domba. Maka selamatlah lsmail dan bergembiralah nabi
lbrahim ‘alaihissalam karena Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala mengumpulkan mereka kembali.
Allah Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Allah hanya menguji kecintaan Nabi
lbrahim ‘alaihissalam kepada-Nya. Allah juga menguji ketaatan Nabi lsmail
‘alaihissalam kepada Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala dan orang tuanya. Apakah
keduanya lebih mencintai Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala diatas kesenangan dunia atau tidak. Dan kita bisa mengetahuinya
bersama bahwa rasa cinta nabi Ibrahim dan nabi Ismail kepada Allah lebih besar
dari kesenagan dunia yang tidak kekal ini.
Semoga setelah
membaca kisah diatas kita semua terdorong untuk semakin taat kepada Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala. Yaitu dengan
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
sumber : LKS Aqidah Akhlaq kelas 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar