Setiap insan
pasti menginginkan kebaikan pada dirinya. Setiap diri kita pasti menginginkan,
menjalani hidup dengan jasmani yang sehat jauh dari segala bentuk penyakit.
Sehingga setiap harinya ia selalu memperhatikan makanan yang ia makan dan
minuman yang ia minum. Ia pilih dari berbagai macam makanan dan minuman yang
paling banyak mengandung nutrisi.
Sehingga jasmaninya pun sehat dan bisa beraktivitas dengan lancar.
Ketika
seseorang merasakan kesehatan yang penuh pada tubuhnya, maka iapun merasa
bahagia. Namun, ketika ia merasakan penyakit menyerang tubuhnya ia merasa sedih
bahkan sampai mengangis meratap. Anehnya, ia tidak menghiraukan kondisinya
hatinya. Padahal hatinya bisa sakit
sebagaimana tubuh kita juga bisa sakit. Apabila hati sudah sakit atau mati itu
lebih berbahaya. Sangat jarang orang
yang mau memperhatikan kondisi hatinya. Bahkan banyak yang membiarkan dan tidak
peduli apakah hatinya sehat atau sakin ataupun mati.
Sebagaimana
badan yang akan semakin sehat bugar apabila gizi dan nutrisinya terpenuhi.
Begitupula hati kita, hati juga butuh nutrisi sehingga mengantarkan pada hati
yang sehat lagi lembut. Dengan kita mengetahui nutrisi yang menghidupkan hati,
maka hatikita akan selamat dari penyakit sehingga ketenangan dan kebahagiaan
akan kita rasakan dalam roda kehidupan kita.
Diantara
nutrisi yang menghidupkan hati adalah sebagai berikut:
DZIKIR DAN
MEMBACA AL-QUR’AN
Allah
berfirman:
وَنُنَزِّلُ
مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…”
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Qs. Ar-Ra’du:28)
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
“Dzikir bagi
hati ibarat air bagi ikan. Apa jadinya bila ikan dikeluarkan dari air?
Dzikir itu
banyak macamnya, diantaranya:
- Berdzikir dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifat Allah (Asmaul Husna), serta pujian-pujian bagiNya seperti : tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan lain sebagainya.
- Mengingat perintah dan larangan Allah
- Mengingat anugrah dan kebaikan Allah
- Membaca Al Qur’an
ISTIGHFAR
Artinya
memohon maghfirah. Maghfirah adalah penjagaan dari akibat buruk dosa-dosa dan
penutupan atasnya.
“... dan mohonlah ampun kepada Allah;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al Baqarah : 199)
Qatadah
bertutur, “Al-Qur’an menunjukkan kepada
kalian tentang penyakit yang bisa menimpa kalian dan penawarnya. Penyakit itu
adalah semua dosa. Adapun penawarnya adalah istighfar”.
DO’A
Dan Tuhanmu
berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Qs. Al-Mikmin:60)
Allah memerintahkan kita untuk
berdoa, dan Allah berjanji untuk mengabulkannya. Sesungguhnya Allah pasti akan
menepati janjiNya.
Diantara hal-hal yang perlu
kita perhatikan dalam berdo’a:
- Memilih waktu yang mulia
- Mantap dan yakin bahwa doanya akan dikabulkan
- Hendaknya dalam keadaan yang suci, menghadap kiblat, dan mengulangi doanya 3 kali
- Memulai dengan pujian kapada Allah lalu bershalawat, kemudian berdo’a. Jangan lupa menutupnya dengan shalawat dan memuji Allah.
- Makan dan minum dangan yang halal saja, tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa atau memutus tali silaturrahmi
- Tidak tergesa-gesa minta segera dikabulkan
BERSHALAWAT ATAS NABI MUHAMMAD Shallallohu’alaihi wasallam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى
اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ
دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku
satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan
sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh
derajat/tingkatan (di surga kelak)”
HR an-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu
Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban,
al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, juga oleh Ibnu hajar dalam “Fathul
Baari” (11/167) dan al-Albani dalam “Shahihul adabil mufrad” (no. 643).
QIYAMUL LAYL (SHALAT MALAM)
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
عَقِدَ
الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ
، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ
اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ
عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ
النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
“Setan membuat tiga ikatan di
tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di
setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika dia
bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia
berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat,
lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira.
Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)
Abu Sulaiman bertutur: “
kelezatan malam yang dirasakan oleh orang yang rajin bangun malam itu lebih
besar daripada kelezatan lahwun (perbuatan sia-sia) yang dirasakan oleh pelakunya.
Sungguh, jika tidak ada malam, aku tidak ingin berlama-lama tinggal di muka
bumi.
Semoga Hati kita selalu terjaga dari segala
penyakit yang mematikan hati.
Wallohu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar