QS. Asy Syu’ara: 88-89)
Hati yang selamat adalah hati yang salim, hati yang salim
adalah hati yang sehat. Hati yang sehat adalah hati yang bebas dari
penyakit-penyakit hati. Hati yang bebas dari penyakit hati adalah hati yang
terbebas dari racun Hati.
Rasululloh
Shallallohu’alaihi wasallam bersabda:
ألا وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله ، وإذا فسدت
فسد الجسد كله ، ألا وهى القلب ))
رواه البخارى [ رقم
: 52 ] ، ومسلم [ رقم : 1599 ] .
Ingatlah
bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh
jasadnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa
segumpal daging itu adalah hati."
[HR Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]
Hati
ibarat Raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana titah-titahnya. Aktivitasnya tidak
dinilai benar jika diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati. Di kemudian hari,
hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu
bertanggung jawab atas apa-apa yang dipimpinnya.
Maka,
pembenaran dan pelurusan hati merupakan perkara yang paling utama untuk
diseriusi oleh orang-orang yang menuju Allah Ta’ala.
Hati
itu bisa sakit. Tidak hanya jasad kita yang bisa sakit akan tetapi hati kita
pun juga bisa sakit. Sakitnya bisa semakin parah dan pemilik hati tersebut tidak menyadarinya. Bahkan bisa jadi hati
telah mati, tanpa disadari pemiliknya.
Pertanda
hati itu sakit adalah ia tidak lagi dapat merasakan sakitnya bermaksiat dan
betapa menderitanya berada dalam kebodohan tentang kebenaran. Jauhnya seseorang
dari ilmu membuat hati semakin sakit.
Ketahuilah,
setiap kemaksiatan adalah racun bagi hati. Ia menjadi penyebab sakit dan
kehancurannya serta menambah parah penyakitnya. Kemaksiatan mengakibatkan hati
berpaling dari Allah Ta’ala.
Abdullah
bin Mubarak berkata:
رَأَيْتُ الذُّنُوْبَ تُمِيْتُ
القَلْبَ
وَقَدْ يُوْرِثُ الذُّلَّ
إِدْمَانُهَا
وَتَرْكُ الذُّنُوْبِ حَيَاةُ
القَلْبِ
وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا
Kulihat dosa-dosa itu mematikan hati,
Membiasakannya mengakibatkan kehinaan,
Meninggalkannya adalah kehidupan bagi hati,
Selalu menjahuinya adalah yang terbaik bagi kamu.
Setelah kita mengetahui dan sadar, bahwasanya hati
yang ada pada diri kita bisa sakit. Tentu masing-masing dari kita menginginkan
keselamatan dan kehidupan bagi hati.
Lalu apa yang bisa kita perbuat supaya hati kita
selamat dari hati yang sakit?
Saudaraku, ketika kita menginginkan hati yang sehat
yang jauh dari segala bentuk penyakit hati. Maka segeralah kita mengambil
langkah yang dapat mengantarkan kita kepada hati yang hidup dan selamat dari
penyakit. Salah satu langkah yang dapat kita jalankan adalah hendaknya kita
membersihkan hati dari pengaruh racun-racun hati dan menjaganya jangan sampai
adal racun lain yang mengotorinya.
Racun Hati,,?? Mungkin timbul pertanyaan dalam benak
kita apa itu racun hati?
Berikut ini macam-macam racun hati yang paling banyak
tersebar dan paling berbahaya bagi kehidupan hati.
BANYAK BICARA
Ucapan yang keluar dari lisan kita akan menyebabkan
dua hal. Ibarat sabuah pisau yang bermata dua, ia bisa membawa manfaat atau
membawa musibah yang akan membinasakan pemiliknya. Begitu pula lisan kita dalam
berbicara. Ucapan yang buruk akan menjadi ancaman baginya, selain itu akan
menjadi racun bagi hati. Namun apabila seseorang mampu menjaga lisannya dari
pembicaraan yang buruk, senantiasa menggunakan lisannya untuk kebaikan maka
kehidupan bagi hatinya dan keselamatan baginya.
Rasululloh
Shallallohu’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ يَتَكَفَّلُ لِيْ مَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ
وَفَخِذَيْهِ أَتَكَفَّلُ لَهُ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang memberi jaminan untuk menjaga apa
yang ada di antara dua jenggotnya (mulut) dan dua pahanya(kemaluan) aku jamin
baginya surga”. (HR. Bukhary dari Sahl bin Sa’ad)
عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ كُلُّ كَلَامِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لَا لَهُ إِلَّا أَمْرٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ
نَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ أَوْ ذِكْرُ اللَّهِ.
(وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ
وَالْحَاكِمُ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ الْإِيمَانِ)
“Dari shofiyyah binti syaibah dari
ummu habibah istri Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi
Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
seluruh pembicaraan anak Adam itu menjadi ancaman baginya selain amar ma’ruf,
nahyi munkar, dzikrulloh.
(Lihat
تحفة الأحوذي
)
Abdullah ibnu Mas’ud berkata : “Wahai lisan ucapkanlah
yang baik-baik niscaya kamu akan beruntung, berhentilah dari mengucapkan yang
buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal”.
Hasan Al Bashri berkata : “orang yang tidak menjaga
lisannya, dianggap tidak memahami dien (agama) nya”.
Ghibah (membicarakan saudara), namimah (adu domba),
kata-kata yang batil keji dan kotor, nyanyian, kedustaan, penghinaan,
mengolok-olok, dan masih banyak lagi contoh lainnya dari perkataan-perkataan
yang dapat mengundang bencana bagi lisan seseorang yang seterusnya akan membawa
pada hati yang rusak, hilangnya ketenangan dan kebahagiaan.
Wallohul Musta’an.
BANYAK MAKAN
Sedikit makan
akan melembutkan hati. Menguatkan daya pikir, dan melemahkan hawa nafsu dan
sifat marah. Sedangkan banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.
Berlebihan dalam makan mengakibatkan banyak hal buruk.
Ia akan menggerakkan anggota badan untuk melakukan berbagai macam kemaksiatan
serta menjadikan malas untuk berbuat ketaatan. Berapa banyak kemaksiatan yang
bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan. Setan lebih terampil
memperdaya manusia ketika perutnya dipenuhi dengan makanan. Oleh karenanya,
“persempitlah jalan setan dengan puasa!”
Ibrahim bin Adham berkata : “ barangsiapa memelihara
perutnya akan terpelihara dirinya. Barangsiapa yang mampu menguasai rasa
laparnya akan memiliki akhlaq yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah
Ta’ala itu jauh dari orang-orang yang lapar dan dekat dengan orang yang
kenyang”.
BERLEBIHAN DALAM BERGAUL
Berlebihan dalam bergaul adalah penyakit yang
mengakibatkan banyak keburukan. Bahkan apabila kita tidak pandai dalam bergaul
akan terjerumus kedalam lembah kebinasaan.
Dalam bergaul, hendaknya kita benar-benar jitu dalam
memilih teman. Dari sini hendaknya kita mengklasifikasikan menusia menjadi empat.
1. Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti
mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Mereka adalah para ulama, ahli
ma’rifatullah, memahami perintah-perintahNya, mengerti tipu daya
musuh-musuhNya, dan memiliki ilmu tentang penyakit-penyakit hati beserta obatnya.
Meraka adalah orang-orang yang setia kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya.
Bergaul dengan mereka adalah keuntungan yang nyata.
2. Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti
mengkonsumsi obat. Selama kita sehat, kita tidak memerlukannya. Namun, dikala kita
sakit kita membutuhkannya. Mereka adalah orang-orang profesional dalam urusan
muamalat, bisnis, dan sebagainya.
3. Kelompok yang bergaul dengan mereka berarti
mengkonsumsi penyakit.
Mereka adalah orang-orang yang tidak
membawa keuntungan dunia maupun akhirat. Contohnya bergaul dengan orang yang
suka berkata yang tidak baik.
4. Kelompok yang bergaul dengan mereka
mendapatkan kebinasaan total.
Mereka ibarat racun. Mereka adalah ahli bid’ah, ahli
kesesatan, penghalang sunnah Nabi. Bergaul dengan mereka akan membuat hati
menjadi sakit, membutakan hati bahkan hati akan mati.
Semoga Allah memberikan rahmatNya dan
kesehatan Hati kepada kita semua.
BANYAK MEMANDANG
Membiarkan
mata memandang secara bebas berarti telah memasukkan penyakit kedalam hati.
Melepaskan pandangan secara bebas berarti telah memasukkan kegelapan dalam
hati.
Antara mata dan hati ada kaitan yang erat. Bila mata
telah rusak maka hati pun ikut rusak.
Kemaksiatan berawal dari pandangan, dari pandangan
itulah akan terhubung dalam hati. Kemudian muncullah angan-angan di dalam
pikiran sehingga nafsu menyala yang menjadikan diri seseorang tergerak untuk
berbuat maksiat.
Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk
menundukkan pandangan, sebagaiman firman Allah yang artinya:
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat." (An-Nur:30)
Ada apa dengan pandangan mata?
Pandangan mata apabila dilepaskan secara bebas,
memandang sesuatu yang haram akan mengakibatkan bencana, diantaranya :
Pertama, masuknya setan ketika seseorang memandang.
Setan akan menjadikan pandangan yang haram seakan-akan indah , menjadikannya
bertautan dengan hati. Sehingga menyalalah api syahwat yang mendorong untuk
bermaksiat.
Kedua, pandngan menyibukkan hati, menjadikan lupa akan
hal yang bermanfaat, lalai dari berdzikir.
Ketiga, Waspadalah ! bahwasanya pandangan itu adalah
panah beracun iblis.
Dalam sebuah Hadits dijelaskan yang artinya:
“ pandangan itu adalah panah beracun iblis. Barangsiapa menundukkan
pandangannya karena Allah Ta’ala, Dia akan berikan kepadanya kenikmatan dalam
hatinya yang akan ia rasakan sampai bertemu dengannya.” (HR. Ath Thabrani
VIII/63)
Semoga Allah menjadikan kita memilik hati yang salim,
Hati yang selamat dari penyakit dan racun-racun hati.
Wallohu a’lam
Maraji’:
-
Al-Quran
Digital
-
Maktabah
syamilah versi.2
-
Tazkiyatun
Nufus wa tarbiyatuha kama yuqarrirruhu ‘ulama’ as salaf terbitan Pustaka Arafah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar