ألا وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله ، وإذا فسدت
فسد الجسد كله ، ألا وهى القلب ))
رواه البخارى [ رقم
: 52 ] ، ومسلم [ رقم : 1599 ] .
Ingatlah
bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh
jasadnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa
segumpal daging itu adalah hati."
[HR Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]
Hati
ibarat Raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana titah-titahnya. Aktivitasnya tidak
dinilai benar jika diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati. Di kemudian hari,
hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu
bertanggung jawab atas apa-apa yang dipimpinnya. Maka,
pembenaran dan pelurusan hati merupakan perkara yang paling utama untuk
diseriusi oleh orang-orang yang menuju Allah Ta’ala.
Hati
itu bisa hidup dan bisa juga mati. Kaitannya dengan hal itu, hati dapat
dikelompokkan mejadi :
- Hati yang sehat
- Hati yang mati
- Hati yang sakit
HATI
YANG SEHAT
Hati
yang sehat adalah hati yang selamat. Barangsiapa pada hari kiamat nanti
menghadap Allah dengan hati yang salim(selamat) akan selamat. Akan tetapi jika sebaliknya ia datang pada
hari kiamat menghadap Allah bukan dengan hati yang sehat, akan celaka.
Allah berfirman :
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat”.
(QS. Asy Syu’ara: 88-89)
Hati
yang selamat adalah hati yang bersih dari dosa dan kesyirikan.
Berkata
Sa’id bin Al Musayyab : Al-Qolbu
As-Saliimu ( Hati yang selamat) yaitu Hati yang shahih dan hatinya orang
mukmin, karena sesungguhnya hati orang kafir dan orang munafiq itu sakit.
قال
الله: { فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ } [البقرة:10]
Artinya:
“ Di dalam hati mereka terdapat penyakit” (Qs. Al-Baqarah : 10)
Hati yang selamat di definisikan sebagai hati yang terbebas dari
setiap syahwat. Hati yang terbebas dari keinginan yang bertentangan dengan
perintah Allah dan dari syubhat, ketidak jelasan yang menyeleweng dari
kebenaran. Hati yang selamat senantiasa tunduk dan patuh kepaada Allah dan
Rasul-Nya.
Jika ia mencintai, membenci, memberi, dan menhan diri, semuanya ia
lakukan karena Allah. Hatinya terikat dengan ikatan yang kuat untuk menjadikan
Rasulullah sebagai panutannya, dalam perkataan dan perbuatan. Ia tidak akan
berani bersikap lancang.
HATI YANG MATI
Hati
yang mati adalah hati yang tidak mengenal siapa Rabbnya, siapa Nabinya. Ia
tidak pernah beribadah kepadaNya. Enggan untuk berbuat ketaatan bahkan selalu
melanggar perintah Allah Ta’ala. Hati yang mati selalu berjalan berdasarkan
hawa nafsu, yang menjadi tujuannya adalah kepuasan akan kenikmatan duniawi,
akhirat dilupakan. Ia tidak peduli jalan mana yang ia tempuh, jalan yang
membawa kepada murka Allah ia jalani. Ia tidak peduli akan keridhaan atau
kemurkaan Allah. Baginya, yang penting keinginan hawa nafsu terpenuhi. Hawa
nafsu menjadi pemimpinnya. Seluruh pikirannya ia curahkan pada target-target
duniawi. Hawa nafsu telah membuat hatinya mati, menjadikan tuli dan buta terhadap
kebenaran.
Bergaul
dengan orang yang memiliki hati mati adalah penyakit. Berteman dengannya adalah
racun.
HATI
YANG SAKIT
Hati
yang sakit adalah hati yang hidup namu terdapat penyakit didalamnya. Ia akan
mengikuti mana kuat. Kadang-kadang ia berada pada kehidupan, kadang-kadang ia
berada pada penyakit. Di dalam hati yang sakit masih terdapat kecintaan,
keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada Allah, yang semua itu merupakan
kehidupan hati.
Di
dalam hati yang sakit terdapat juga kecintaan dan ketamakan terhadap syahwat,
hasad, kibr dan sifat ujub masih hinggap di dalamnya, dan hal itu merupakan
penyebab hati menjadi sakit. Hati yang
sakit ada diantara dua penyeru, penyeru kepada Allah, Rasul dan hari kiamat,
dan penyeru kepada duniawi.
Seruan
yang akan ia sambut adalah seruan yang paling dekat dan akrab.
Demikanlah,
Hati yang pertama hati yang selamat, hati yang hidup, khusyu’, tawadhu’ dan
selalu terjaga. Hati yang kedua hati yang gersang dan mati. Hati yang ketiga
hati yang dirundung sakit, kadang dekat keselamatan dan terkadang dekat dengan
kebinasaan.
Demikianlah
saudaraku, mau dibawa kemana hati kita?
“ ya Allah, sesungguhnya kami
meminta kepada mu hati yang selamat”
Maraji’:
- - Al-Quran Digital
- - Tafsir ibnu katsir
- - Maktabah syamilah versi.2
- Tazkiyatun Nufus wa tarbiyatuha kama yuqarrirruhu ‘ulama’ as salaf terbitan Pustaka Arafah
Assalamu'alaikum.. Ijin share Ilmu2nya..
BalasHapusWa'alaikumussalam,,,
Hapussilahkan di share supaya bermanfaat..